15 Juli 2013

Mahasiswa Bahagia

Disekitar tempat tidurku berserak banyak sekali kertas dan buku-buku tentang tugas, fotocopyan catatan dan tugas-tugas, dari mulai praktikum hingga tugas asistensi dan kesemuanya itu menambah jumlah keinganku ingin cepat tertidur dan berharap ada peri yang membantuku untuk mengerjakannya.

Bagi sebagian orang, merefresh pikiran mereka dengan berbagai cara, dari yang halal sampe yang haram dan tidak ada jalan lain, pikiranku yang sudah mampet haruslah sedikit demi sedikit saya keluarkan dan ini pilihanku "menulis".

Semasa SMA, pastilah setiap remaja memikirkan kalau awal masuk menjadi mahasiswa mungkin menjadi salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu bagi setiap remaja dan mungkin inilah saat-saat mereka untuk bisa terlepas dari segalanya. Dalam benak saya, mahasiswa itu bebas mau kemana, bebas mau pulang jam berapa, mau nge-game, mau ini lah itu lah, hari ini kuliah atau tidak lah, nilai jelek juga tidak ada yang memarahi (diledek mungkin) dsb. Kemudian, apa yang faktanya terjadi? Sepertinya kata mahasiswa bahagia jauh dari sekali dalam harapan, hidup mahasiswa dipenuhi oleh target dan target, dari mulai tugas hingga organisasi yang mau tidak mau menyita sebagian nyawa mereka (NP-Separuh Aku).

Mau bukti? Lihat saja di jejaring sosial, baik itu pesbuk atau siter yang mayoritas penggunanya adalah anak muda, remaja dan mahasiswa. Semuanya berisi keluhan, keluhan dan keluhan! mungkin hanya sebagian kecil yang menggunakannya untuk memberikan semangat buat yang lainnya ataupun bertanya kabar atau fungsi dari jejaring sosial itu sendiri. Jadi, kehidupan mahasiswa yang harusnya bahagia kenapa harus diisi dengan keluhan dan keluhan? bukannya menjadi seorang maha itu pilihanmu? atau mungkin ini hanya balasan orang tua agar anaknya merasakan hal yang sama?

Menjadi mahasiswa menurut sebagian orang saat mencari jatidiri, mencari who i am, mencari ijazah, mencari pengalaman, mencari kenalan dan mencari teman tidur (jodoh). Manusia memang aneh, saya sendiri yang katanya manusia masih bingung sebenarnya yang menurut mereka bahagia itu bagaimana? tiap fase kehidupan ada masanya kita bahagia dan ada masanya kita sengsara, akan tetapi ketika kita hanya melihat sisi sengsara saja, tanpa melihat sisi bahagia bukankah ini yang sekarang terjadi? 

              "Bukankah dengan melihat sisi sengsara dengan pikiran bahagia itu lebih baik?"

Bahagia itu relatif, tergantung dari sisi mana anda menilainya. Saya bisa bangun pagi dan sholat subuh adalah kebahagiaan yang sangat besar, tetapi bagi orang yang taat mungkin tidak ada hal yang spesial pada pagi hari ketika mereka melaksanakan sholat. Saya bisa menulis ini pun sangat bahagia bahkan sampe kebawa mimpi (NP-Sweet Dream).

" Mahasiwa itu bahagia, keluhan itu ada tapi itu awal kebahagiaan mereka- macj."

NB. Notes pesbuk May 8 2013 at 12.28am, jika merasa bermanfaat monggoh di share dengan sumbernya yaah :D

1 komentar:

  1. Siklus hidup sudah tertulis semenjak dalam kandungan..kalem bae...tinggal dipoles biar laras...

    BalasHapus